bersiwak, menyehatkan gigi
serta mendapatkan keridhoan Allah
swt
Seandainya tidak memberatkan
umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap hendak menunaikan
shalat.” (HR. Bukhari)
Subhanallah, Maha Suci Allah. Sungguh
indah dan sempurna agama yang diturunkan-Nya, sungguh mulia hukum-hukum yang
disyariatkan-Nya, karena tak ada satu pun dari apa-apa yang diturunkan-Nya,
diperintahkanNya, dan apa-apa yang diciptakan-Nya kecuali pasti ada manfaat dan
hikmahnya. Salah satu perintah Allah adalah menjaga kebersihan. Kita diperintah
oleh Allah swt untuk menjaga kebersihan karena kebersihan merupakan sebagian
dari iman (anadhofatu minal iman).
Pengertian dari menjaga kebersihan ini bila dijabarkan luas sekali artinya, bisa
meliputi kebersihan lingkungan, pakaian, makanan, rohani, dan juga jasmani.
Untuk kebersihan jasmani bisa kita contohkan dengan menjaga kebersihan gigi dan
mulut. Kita diperintahkan untuk menggosok gigi sebagai upaya membersihkan gigi
dari kuman dan bakteri yang ada pada gigi dan mulut .
Ada beberapa alat yang
dapat digunakan untuk menggosok gigi, kebanyakan orang-orang jaman sekarang
menggosok gigi menggunakan sikat gigi. Sebenarnya
ada alat yang alami untuk menyikat gigi, yakni dengan menggunakan siwak. Siwak
adalah suatu kayu yang merupakan bagian dari batang,
akar atau ranting tumbuhan Salvadora
persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia
dan Afrika. Siwak berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting tanaman Salvadora
persica yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Tanaman Salvadora persica adalah pohon yang
kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, dengan diameter
pohon sekitar 30 cm. Jika kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan dan
memiliki banyak untaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya
berwarna putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya agak pedas.
Hukum bersiwak adalah sunnah muakkad karena anjuran Rasulullah Shallallâhu
‘alaihi wasallam. Karena kesenantiasaan beliau melakukannya maka kita sebagai
umat Nabi Muhammad saw juga diperintah untuk menggosok gigi dengan menggunakan
siwak. Beliau Rasulullah saw tdk
melupakan sampai pun pada detik-detik menjelang beliau dijemput kembali ke sisi
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mungkin orang yang yang tidak
mengenal siwak akan merasa aneh bahkan jijik jika menggosokkan sebatang kayu ke
gigi dan mulutnya. Tapi jika orang yang sudah mengenalnya dan tahu manfaat
siwak tersebut maka orang tersebut akan istiqomah memakainya sehingga apabila
orang tersebut bepergian maka sebatang siwak tidak pernah lupa ia bawa.
waktu-waktu yang
disunnahkan secara muakkad untuk bersiwak diantaranya:
1) Setiap akan berwudhu dan sholat
1) Setiap akan berwudhu dan sholat
Hal ini berdasarkan
hadits “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan
mereka untuk bersiwak setiap akan sholat ( dalam riwayat lain berwudlu)”.
Memang dalam sholat maupun wudlu mulut kita harus bersih dari sisa-sisa
makanan, untuk itu kita disunahkan untuk bersiwak terlebih dahulu untuk ittiba’ (mengikuti) amalan Nabi Muhammad
saw
2) Setiap Bangun Tidur
Allamah Ibn Dariq r.a berkata, “Kebaikan yang
terkandung di dalam penggunaan siwak selepas bangun dari tidur ialah ketika
tidur uap busuk naik dari perut ke arah mulut. Hal ini mengakibatkan bau busuk di dalam mulut dan
juga berubahnya indera perasa atau pengecap. Penggunaan siwak akan
menghilangkan bau busuk tersebut dan memperbaiki perubahan yang terjadi pada
indera perasa tersebut.”.
Asy-Syaikh Abdullah Alu Bassam
–rahimahullah- berkata: “Termasuk tanda kecintaan Nabi -shallallahu ‘aihi wa
sallam- kepada kebersihan dan ketidak sukaannya terhadap bau tidak enak,
tatkala bangun dari tidur malam yang panjang, yang mana saat itu dimungkinkan
bau mulut sudah berubah, maka beliau menggosok giginya dengan siwak untuk
menghilangkan bau tidak sedap, dan untuk menambah semangat setelah bangun
tidur, karena termasuk kelebihan siwak adalah menambah daya ingat dan
semangat.” Oleh karena itu Rasulullah saw sebelum tidur meletakkan siwak di
dekat kepala , dan jika bangun tidur beliau mulai dengan bersiwak.
4). Setiap akan Masuk Rumah
4). Setiap akan Masuk Rumah
Dalam sebuah hadits diriwayatkan : ”Aku
bertanya kepada ‘Aisyah: “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasululloh saw
jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab :”Bersiwak”. (HR: Muslim)
5). Ketika hendak membaca Al Qur'an
Al
Qur’an merupakan kitab suci umat Islam. Dalam membaca ayat-ayat Allah tersebut
hendaknya mulut kita bersih. Oleh sebab itu disunahkan terlebih dahulu untuk
bersiwak sebelum membaca al Qur’an. Sesuai hadits Nabi Muhammad saw yang
artinya : "Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhoan bagi
Rob".(HR: Ahmad)
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: Kami
diperintahkan (oleh Rasulullah saw) untuk bersiwak dan beliau bersabda : ”
Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat
padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan
Al-Qu’rannya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat
sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut
membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk ke perut malaikat itu.” (HR. Baihaqi)
Kandungan
Kimia Batang Kayu Siwak
Al-Lafi dan Ababneh (1995) melakukan penelitian terhadap kayu siwak
dan melaporkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh
dan menghambat pertumbuhan bakteri, mengikis plaque, mencegah gigi
berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang
bermanfaat, meliputi :
·
Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent yang berfungsi untuk
membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan pendarahan pada gusi.
Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali, akan terasa agak pedas dan
sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan
substansi antibacterial acid tersebut.
·
Kandungan kimiawi seperti
Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika, Sulfur, Vitamin C,
Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi
untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan
ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
·
Minyak aroma alami yang
memiliki rasa dan bau yang segar, yang dapat menyegarkan mulut dan
menghilangkan bau tidak sedap.
·
Enzim yang mencegah pembentukan
plak yang merupakan penyebab radang gusi dan penyebab utama tanggalnya gigi
secara prematur.
·
Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang
bertindak seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah
terjadinya proses pembusukan. Siwak juga turut merangsang produksi saliva,
dimana saliva sendiri merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan
mulut.
Mengenai
bagaimana tata cara bersiwak, Kata Al-Imam Al-Mawardi rahimahullahu disenangi
menggunakan siwak secara melintang ketika menggosok permukaan gigi dan bagian
dalamnya. Dan siwak dijalankan di
atas ujung-ujung gigi dan pangkal gigi geraham agar semua bersih dari kotoran
warna kuning dan perubahan bau yg ada. Dijalankan pula di atas langit-langit
dgn perlahan utk menghilangkan bau yg ada. Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
rahimahullahu mengatakan tentang permasalahan cara menggunakan siwak apakah
memanjang atau melintang: “Memungkinkan utk dikatakan: cara penggunaan kembali
kepada apa yg dituntut oleh keadaan. Apabila keadaan menuntut utk bersiwak dengan memanjang makk dilakukan dengan memanjang. Apabila keadaan
menuntut untuk bersiwak dengan melintang maka dilakukan dengan melintang.
Beberapa manfaat penting dari siwak ini yaitu :
- Melawan penyakit gusi yang disebabkan oleh bakteri.
- Memerangi plak gigi secara efektif.
- Melawan karies (gigi berlubang).
- Menghilangkan bau mulut.
- Membuat aroma mulut menjadi harum.
- Secara efektif membersihkan daerah interdental (daerah di antara gigi).
- Meningkatkan sekresi (pengeluaran) ludah serta mencegah terhadap terjadinya dry mouth/xerostomia atau mulut kering.
·
membersihkan
mulut
·
membersihkan
gusi,
·
mencegah pendarahan
·
menguatkan penglihatan
·
menyehatkan
pencernaan
·
menjernihkan
suara
·
membantu
pencernaan makanan
·
memperlancar
saluran nafas (bicara)
·
menggiatkan
bacaan
·
menahan
tidur
·
Diridhoi
Allah Ta’ala
·
Dikagumi malaikat
Bersiwak merupakan pekerjaan yang ringan namun memiliki faedah yang sangat banyak, baik bersifat keduniaan maupun bersifat akhirat. Dari segi keduniaan sudah kami sebutkan di atas bahwasanya dengan bersiwak dapat menjaga kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut. Dari segi akhirat kita akan mendapatkan pahala dan keridoan Allah swt karena melakukan ittiba’ atau meniru Rasulullah saw. Oleh karena itu mari kita budayakan bersiwak khususnya pada waktu-waktu yang sangat dianjurkan dengan dua niatan, niat pertama untuk meniru atau ittiba’ Rasulullah Nabi Muhammad saw, dan niatan kedua untuk membersihkan gigi dan mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar